17 January 2012

Maukah Jadi Adikku?


halo adik kecil,
kau pasti terkaget-kaget bila menerima surat ini. biar kutebak, pasti kau akan berpikir keras dimana dan kapan kita pernah berkenalan, bahkan hingga dahimu mengernyit hebat pun tetap tak akan kau temukan jawabannya. haha, ya, kau belum mengenalku adik kecil. kita belum pernah berkenalan secara langsung, tetapi aku telah mengetahui beberapa hal tentangmu dan semangat hidupmu yang tinggi.
kemarin, 15 Januari 2012, aku menonton liputan tentangmu di salah satu stasiun televisi swasta. kau, ihsan, si bocah penambang pasir. mataku berair menyaksikan tubuh kecilmu yang bekerja begitu keras di tengah panasnya matahari. semangat belajarmu yang tinggi, semangatmu untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya guna mengangkat derajatmu serta kakek dan nenekmu. kau yang tidak manja, tidak mengeluh akan kejamnya dunia. di saat anak-anak seusiamu bermain dengan teman-temannya, menggenggam ipad dan ps3, merengek-rengek manja meminta sesuatu kepada orang tua mereka; kau sibuk memisahkan batu-batu besar dari pasir sungai, mengumpulkan pasir untuk dijual, membiayai sendiri kebutuhan hidupmu. bahkan kau biarkan botol aqua tempatmu menabung tergantung di tengah rumah, “biar kakek dan nenek bisa mengambil uangnya bila membutuhkan tambahan uang” itu alasanmu.
sore itu aku terhenyak, serasa tertampar. aku malu kepadamu. kita terpaut beda umur belasan tahun, tapi kau sungguh berkali lipat lebih dewasa dari aku. aku yang masih sering mengeluh untuk hal-hal yang tidak penting mestinya berkaca kepadamu yang tidak pernah letih menambang pasir demi bisa makan dan terus sekolah. aku yang kadang malas untuk belajar harusnya menirumu yang tetap belajar pada malam hari dengan penerangan seadanya bahkan setelah tubuhmu lelah seharian bekerja.
terima kasih ihsan, kau telah membuka mataku lebar-lebar. kau telah mengajarkanku banyak hal sore itu.tetap kuat ya adik kecil! tetaplah bermimpi, lalu bangun dan wujudkan semua mimpimu! kau akan jadi orang hebat satu hari nanti. aku yakin. percaya pada Tuhan, Dia melihatmu, Dia tau.
kalau boleh aku meminta, maukah kau jadi adikku?
ps: seusai menonton acara itu aku menghubungi seseorang untuk mendapatkan alamatmu. dan coba tebak, aku akan mengunjungimu secepatnya. biarkan aku yang gantian membantumu mewujudkan mimpi. sebagai ucapan terima kasih atas pelajaran berharga yang telah kau ajarkan kepadaku.
love, sita.


oleh: @sitazh
diambil dari: http://inisita.tumblr.com

No comments:

Post a Comment