17 January 2012

Mantan Terindah


Kepada Felicia Namariayu Simbolon,

Apa kabar kamu? Sudah beberapa waktu, semenjak saat itu, saat tangan mungilmu memberi lambaian padaku di Stasiun Gambir. Melepas kepergianku ke Semarang. Tak terasa sudah sepuluh tahun tak bertemu. Tapi, rasa-rasanya baru kemarin aku menyeka air matamu dengan saputanganku. Masih begitu kental dan hangat dalam ingatanku, paras ayumu tiba-tiba memurung ketika kukatakan, aku sekeluarga akan hijrah ke Semarang. Padahal saat itu kita pernah merangkai angan-angan indah di suatu sore di kantin sekolah yang sudah lengang. Kita setelah lulus akan berkuliah di Universitas yang sama, IKJ. Sungguh, maafkan aku, Felly. Beribu maaf yang kuhaturkan pun mungkin takkan mampu membawa kembali angan-angan yang telah kupupuskan.

Tapi sekarang aku bersyukur sekaligus begitu bahagia, ketika mendengar kamu masih melanjutkan mimpimu menjadi Fashion Designer. Sesekali aku ingin berkunjung ke Butikmu. Namaira Butik di bilangan Kebon Jeruk. Kemarin aku sempat ke Jakarta, dear. Hanya beberapa hari saja, kupikir, aku punya sedikit waktu untuk menemuimu sekadar lunchbreak ataupun dinner. Nyatanya, aku salah. Jadwalku terlampau padat untuk proyek impian. Kamu masih ingat kan, proyek impianku? Sempat kuceritakan padamu dulu, aku ingin membuka cafe kecil dengan taman bacaan di dalamnya. Ya dear, aku belum berubah, masih seperti dulu pun dengan impianku.

O ya, apa kabar dengan Fera? Aku ingat sekali, waktu Val’s day kamu merengek padaku meminta dibuatkan anak. Dan saat itu aku terperanjat, bagaimana mungkin kita punya anak sementara kita masih siswa SMA. Ah rupanya “anak” yang kamu maksud adalah boneka yang dibuat bersama pacar/pasangan di sebuah toko boneka di Mall Puri Indah. Dan aku baru tahu boneka itu bersertifikat seperti layaknya Akta Kelahiran pada anak. Unik. Aku sampai terkekeh-kekeh saat itu.

Dan nama Fera adalah penggabungan nama kita, Felly dan Indra. Ah lucu sekali kita kala itu. Bagaimana kabarnya dia? Masihkah menghiasi kamarmu? Aku harap iya.

Membicarakan masa lalu takkan pernah ada habisnya bagi kita. Dan seingatku, aku belum memutuskanmu kan? Jadi secara ‘de Jure’ kamu masih pacar aku. Hehe… Just kiding, dear. Masa lalu tetaplah masa lalu, dan aku beruntung mengenalmu. Dapat kukatakan kamulah mantan terindah untukku.

Doaku akan senantiasa kupanjatkan untukmu dan mimpi-mimpimu. Semoga sukses selalu.

Yang merindukanmu,
Catur Indrawan


dikirim oleh @acturindra

1 comment: