21 January 2012

Surat Kaleng untuk @teguhwicaksono1

Kepada,
Yang tercinta Teguh Wicaksono (@teguhwicaksono1)
Dihatiku.


Kepada Engguh,
Kamu ingat gak perjumpaan kita yang pertama, satu hari yang tidak boleh menjadi rahasia dibalik lembar-lembar takdir yang masih menjadi rahasia. Jika saja aku bisa memilih takdir mana yang dapat aku rasakan lebih dulu, aku tak akan memilihmu untuk yang pertama aku jumpai. Menyenangkan memang, sepertinya. Dapat bersamamu dalam jangka waktu yang lebih panjang, jika dibandingkan dengan sisa waktuku denganmu dihitung sejak pertama perjumpaan tolol kita itu. Tapi sudah aku buktikan sendiri, takdir-takdir pertamaku semuanya berantakan. Dan apakah ada jaminan akan lebih baik jika digantikan dengan kamu? Kamu, yang mungkin saja belum sebijaksana sekarang ini. Kamu, yang mungkin saja tidak akan menengok saat perjumpaan pertama kita itu.

Atau aku? Dulu aku yang masih melihat seseorang dari wajahnya, atau gayanya dan seberapa populernya dia. Bukan seberapa besar pengaruh kebaikan seseorang terhadap hidupku. Aku yang dulu, belum pantas jatuh cinta kepada seseorang se-bijaksana engkau sekarang. Dan kini, aku sedang belajar memantaskan diri.

Aku percaya, tak pernah ada jaminan takdir yang kita rencanakan sendiri lebih baik dari yang direncanakan Tuhan.

Aku mensyukuri perjumpaan kita, seterlambat apapun itu.



Dengan hangat dekapan doa,


yang mencintaimu.

No comments:

Post a Comment