21 January 2012

Surat kaleng untuk @amy_yhan

Tidak Lagi Tentang Cinta

Kepada Sahabat Lelakiku, @amy_yhan

Apa kabarmu?

Ah, semoga kau tak terkejut menerima surat ini dariku.
Entahlah. Aku tak tahu mendapat ide dan keberanian darimana menuliskan surat untukmu.
Mungkin karena jarak. Mungkin pula karena rindu.

Sebenarnya aku tak begitu peduli pada ribuan kilometer yang menjarakkan kita. Toh, itu sudah berkali-kali kita alami. Tapi, saat hatimu menjarakkan diri dari hatiku, aku tentu saja tak bisa berpura-pura tak mengetahuinya. Aku tersiksa dengan keadaan seperti itu.

Sahabatku, ku harap kau masih mengingat tentang betapa kita selalu melewati tiap sabtu malam yang begitu sepi dengan meramaikan hati masing-masing kita dengan gelak tawa.
Ingatkah kau bagaimana kita dengan mudahnya tertawa karena apa saja. Bahkan kita sering menertawakan tawa itu sendiri. Tawa yang hanya dimengerti oleh sepasang jiwa kita. Tawa yang membuat orang-orang disekitar kita menuai iri dan berharap bisa mencuri sedikit saja dari kebahagiaan yang tengah kita teguk.

Ah. mengapa waktu-waktu semacam itu berlalu begitu cepat?

Harusnya kita masih di sini. Duduk berdua menyaksikan orang lalu lalang tanpa henti-hentinya tertawa.

Sahabatku, harus kau tahu, sepasang jiwa kita memang tak ditakdirkan untuk menyandang cinta selayaknya dua pasang kekasih. Karena cinta yang tumbuh dan menyubur di hati kita terlampau besar bagi status semacam itu.

Dan alam memang tak akan mengijinkan kita saling menyakiti dengan cinta yang dangkal. Semestinya juga kita tak terpisah karena cinta. Persahabatan kita semestinya telah sampai pada level saling tersenyum saat masing-masing kita pada akhirnya menemukan akhir.

Tapi entahlah, semua terjadi di luar kendaliku.

Segalanya berubah. Tak ada lagi kamu. tak ada lagi kita.

Saat ini, hanya berharap alam akan berkonspirasi mengembalikan persahabatan kita lebih dari sebelumnya.
Aku benci berjalan seorang diri. Aku benci menyadari tak ada lagi teman berbagi tawa. Tak ada lagi kamu.

Jika kau baca surat ini dan mengingatku, percayalah, aku sedang merindukan kita.

Sejuta cinta.

Salam.

No comments:

Post a Comment