21 January 2012

Surat Kaleng untuk @hingaar

Surat dari Orang Tak Dikenal kepada Orang Tak Dikenal
Teruntuk:
@hingaar

Kau tidak mengenalku saat ini, mungkin juga tidak akan pernah mengenalku. Aku pun tak mengenalmu. Lalu, mengapa aku menulis surat ini? Jika kau bertanya-tanya, ya, kita memang pernah bertemu. Satu atau dua kali, entahlah, aku tak pernah benar-benar memperhatikan jumlah. Tapi, cukup dengan satu pertemuan kau mengalihkan perhatianku. Benar-benar mengalihkan perhatianku. Dan, seperti itulah, aku mulai menjadi pemerhati setiamu di tiap pertemuan kita. Aku merasa cukup bodoh sebenarnya. Kemungkinan besar kau tidak tahu aku berada di tempat yang sama denganmu. Aku hanyalah satu dari sosok tidak signifikan yang di antara kerumunan dan kau, berdiri di tengah lampu sorot itu, mencuri tatapan semua orang untuk terarah padamu.
Jadi, masih bolehkah aku melanjutkan menulis surat ini meskipun kau tidak mengenalku dan aku tidak mengenalmu? Masih bersediakah kau membacanya? Karena saat ini, tempo detak jantungku kian meroket bersama tiap huruf yang kugoreskan.
Baiklah, aku akan melanjutkan menulis ini.
Banyak hal yang ingin aku ketahui tentangmu. Bukan namamu tentu saja, aku cukup cerdas untuk tahu namamu Hingar. Meskipun aku bertanya-tanya dari mana ayah dan ibumu menemukan ide untuk menganugerahkan nama itu padamu dan apakah nama lengkapmu sebenarnya adalah Hingar Bingar. Ah, jangan hiraukan ocehanku, nama itu sesuai dengan dirimu. Setidaknya, itu kesan yang kuperoleh dari besarnya perhatian yang kuarahkan pada segala hal tentangmu. Kau orang yang ramai dan mungkin keramaian itulah yang menarikku karena, jujur saja, aku adalah orang pendiam yang lebih suka menghabiskan waktu di sebuah sudut dengan sebuah buku dan segelas kopi pahit daripada harus memulai percakapan dengan semua orang.
Jika aku pikirkan lagi, di pelajaran IPA, kutub magnet yang berlawanan akan tarik-menarik. Apakah ini sama dengan magnet itu? Aku tidak yakin. Kamu memang menarikku untuk melaju ke arahmu, tapi aku tidak menarikmu atau lebih tepatnya tidak mampu menarikmu untuk merubah halauanmu ke arahku. Jadi, ini bukan kutub magnet yang berlawanan, tapi kutub magnet yang sama yang akan berkejaran bila didekatkan. Dan aku adalah magnet yang mengejarmu.
Apakah kau masih membacanya sampai di sini? Kau baik sekali mau membaca surat dari orang yang tidak kau kenal. Baiklah, akan kuakhiri saja surat bodoh ini sebelum aku membuatmu bosan. Dan kau, pergilah tidur, ini sudah pukul 2.22 pagi dan kau belum tidur. Tidurlah, mimpikan orang tak dikenal ini dan mungkin aku akan menulis surat lagi untukmu.
Selamat tidur.
Terima Kasih.

Nb: ya Tuhan, tahukah kau betapa berdebarnya aku saat menulis surat ini? Sepertinya, kau harus membiarkanku untuk terus mengejar punggungmu karena kau tidak bisa melarangku. Kau tidak tahu siapa aku bukan? Ini adalah surat kaleng dan aku tidak akan memberitahumu siapa aku.

No comments:

Post a Comment