21 January 2012

Surat Kaleng untuk @syafqahmd


kamu, inspirasiku.


 eruntuk seorang teman: @syafqahmd di Lombok.
Hai Saprol, apa kabar kamu di Lombok? Kuliah lancar kan? Sehat di sana? Semoga kamu selalu baik baik saja. Amin. Hehe.
Maaf aku bertanya terlalu banyak, mungkin itu hanya pertanyaan yang tak sempat aku katakan langsung kepadamu. Pasti kamu bingung pas nerima surat kaleng tak bernama ini, karena aku memang belum ingin menyebutkan siapa aku. Anggap saja aku pengagummu J
Sejak aku berkenalan denganmu tahun 2008, aku merasa mempunyai teman yang berbeda dari teman-temanku yang lain. Kamu beda. Dengan umurmu yang masih sungguh muda kala itu, kau tampak lebih dewasa, berbeda dengan ramaja tanggung lainnya. Aku merasa ada keunikan dalam kamu. Waktu itu, kita di dekatkan karena teman teman kita. Aku bersyukur sekali. Karena mereka-lah aku jadi mengenalmu lebih jauh. Setidaknya aku lebih tau sedikit seluk beluk kehidupanmu dan tentang kamu. Pasti kamu sedang mengira-ira siapa aku, ya kan? Kalau tidak anggap saja kata kataku barusan tidak ada. Haha.
Sangat disayangkan, aku-lah yang memulai menjauhimu, bukan karena aku membencimu, atau tidak lagi peduli padamu, tapi karena ada suatu hal, yang mengubah pola hidupku, dan pada akhirnya jarak antara kita makin lama makin jauh.
Setahun kemudian, saat tak ada sapa diantara kita, aku bertemu denganmu untuk terakhir kalinya pada Januari 2010. Sungguh aku tidak menyangka bahwa kala itu akan menjadi pertemuan terakhirku denganmu. Tak lama kemudian, aku mendengar kabar tentang kau dan sekolahmu. Aku sangat kaget. Bagaimana bisa? Kau yang biasanya aku kenal tidak seperti itu. Dan aku hanya dapat sedikit jawabannya dari seutas kata kata di blogmu. Aku hanya dapat menghela nafas. Kau memutuskan pergi  dari Jogja, dan hijrah ke Lombok.
Sebelum menemukan posting di blogmu pun, aku hanya dapat mengira-ira, bertanya tanya pada bintang bintang di langit, kau kenapa? Namun aku tak satupun menemukan jawabannya. Menghubungimu? Tentu saja itu tak mudah untuk dilakukan, siapa aku? Kau pasti juga sependapat bahwa aku bukan-siapa-siapamu.
Suatu ketika, aku melihat catatan di Facebookmu, sungguh membuat aku nanar dan terharu. Melihat kau dengan hidup dan skenario baru yang Tuhan berikan padamu, kau menerimanya dengan lapang dada, dan kau benar benar menjalaninya. Yang kutahu rotasi hidupmu berubah begitu drastis, dan aku sangat bersyukur kau menjadi sosok pribadi yang lebih baik, jauh lebih baik.
Dari seluruh tulisan-tulisan yang kau buat, kau benar benar menohokku, menohokku dengan kata kata mengenai kehidupan, mengenai bagaimana seharusnya bersyukur, bagaimana menyikapi kehidupan saat keterpurukan dan kehancuran sedang senang merundungi hidup. Caramu menentukan keputusan yang pada awalnya mungkin menimbulkan banyak kontra, mengira kau pergi untuk menghindar dari setiap masalahmu di sini ternyata tidak ada benar. Kau menunjukkan bahwa setiap manusia harus mengalir dari satu fase ke fase selanjutnya. Dan kau membuat alur hidupmu sungguh bermakna, seperti sudah sangat banyak asam garam yang kau lalui, padahal usiamu masih sangat muda.
Dan karena kau, aku lebih mengerti bagaimana memahami hidup. Aku terlalu kagum padamu, sama seperti saat awal kita bertemu, aku sudah kagum pada sosok sepertimu. Terimakasih untuk semua kata yang terucap, yang telah membuatku selalu bersyukur atas apa yang ada di hidupku. Tetaplah menjadi inspirasi bagi banyak orang, suatu saat kau pasti jadi orang yang lebih hebat dari pada sekarang! J
Sukses untuk bisnis yang tengah kau jalani, sukses kuliahnya, sukses kehidupanya, dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.
Yang terakhir, aku pernah berkata padamu, jika suatu saat nanti aku menginjakkan kakiku di tanah Lombok, Nusa Tenggara, kau wajib menjadi guide-ku. Hahahahaha.
Salam hangat.
Penyuka bintang hijau.

No comments:

Post a Comment