28 January 2012

Surat Kaleng untuk @RyanKillian14


Untuk @RyanKillian14


Maaf, sekali lagi aku mengetukmu dengan surat kaleng–elektronik .

Kupikir dengan mengirimimu satu surat kaleng sudah cukup untuk meruntuhkan pikiranku tentangmu. Aku lupa, ternyata pikiranku berlapis tak terbatas. Bodoh!

Sebenarnya aku gusar denganmu, sesekali kau masih saja menyusup dipikiranku. Dan kau tahu, kata 'sesekali' itu berubah menjadi 'berulang kali' semenjak surat pertamaku. Padahal aku tidak pernah berhenti mengatakan pada diriku di cermin bahwa aku menyukaimu yang bukan berarti mencintaimu.

Diam-diam pikiranku membangun dinding berlapis bertuliskan kamu, Killian. Entahlah, seperti di luar kendaliku. Sejak kapan dia membangunnya pun aku tak pernah tahu. Aku tidak pernah men-set-nya agar melakukan semua itu.

Satu minggu ini aku membuka halaman surat elektronik yang kutitipkan pada Tukang Pos. Seperti menjadi kewajibanku menengoknya setiap hari. Untuk mengingat kebodohanku menyamakanmu dengan Joseph Gordon Levitt? Tidak. Lebih dari itu; aku menanti kalimatmu.

Ryan, kali ini aku lebih dari menyukaimu tapi bukan berarti mencintaimu. Ya, aku merindukanmu tapi bukan berarti aku menimbun jutaan rindu di hati dan di pikiranku hanya untukmu seorang.

Aku hanya lebih dari menyukaimu dan lebih dari merindukanmu. Rumit?
Aku hanya lebih dari –rumit.


Salam,
Semut kecil


26 Januari 2012

No comments:

Post a Comment