19 January 2012

Sahabat Peri

Hai..
Lama aku tak mendapatkan pesan singkat darimu di henfonku. Apa kabarmu sekarang? Terakhir kita berbincang mengenai koleksi film-film korea milikmu. Hahaha…aku masih tidak habis pikir, kenapa kau bisa begitu menyukai film korea. Aku penasaran! Tapi baguslah, aku jadi tidak repot mendapatkan film-film kesayanganku.
Alfan Nur Ihsan, bagaimana tugas akhirmu? Masih semangat kan?
Ayolah demi masa depanmu :)
Apang, aku lupa bagaimana persisnya kita berkenalan. Yang kuingat saat itu kita berkawan lewat friendster, pun yahoo messenger. Tapi aku lupa bagaimana bisa kita mulai akrab. Saling bertukar nomer henfon, saling berkirim pesan singkat, dan seringnya kau yang menelfonku :) Aku bahkan tidak tahu mengapa kau bisa dipanggil apang.
Bagiku kau sahabat baikku, entah apa artinya aku untukmu. Ingatkah kamu waktu aku berulang tahun ke 22, kau orang pertama yang memberikan selamat padaku. Kekasihku justru sesudahmu. Dan saat dia memutuskan berpisah denganku, kau pun langsung menelfonku, menanyakan keadaanku, membiarkanku menangis sepuasnya. Ingatkah kau itu terjadi sekitar pukul 2 dini hari? Kau tak henti-hentinya menghiburku agar aku cepat pulih, sampai-sampai kau kirimkan beberapa bait puisi cantikmu untukku. Hei…aku rindu kumpulan sajak-sajak cantikmu.
Apang, cepat selesaikanlah tugas akhirmu, supaya aku bisa membalas budi baikmu menemaniku belajar sebelum bersidang. Tentu kau masih ingat, ketika aku bersidang, kau yang menemaniku belajar, kau yang membangunkanku tengah malam, menjagaku supaya aku tidak tertidur. Ketika keluargaku saat itu tidak ada untuk mendukungku, justru kau yang menyemangatiku supaya aku berhasil mengejar gelar sarjanaku. Dan akupun ingin melakukan hal yang sama untukmu nanti, aku harap segera.
Apang, pertemuan kita yang pertama kurasa aku telah sangat menyakiti hatimu. Mungkin pertemuan itu juga menjadi yang terakhir, aku harap tidak. Malang. Di kota itu kita pertama kali bertemu, kau menjemputku. Saat itu tidak ada canggung sedikitpun di antara kita. Aku tahu aku tak boleh menyukaimu, kaupun tak boleh menyukaiku. Namun aku merasa nyaman saat kau mengusap kepalaku, sebagai sahabat tentunya.
Apang, hari itu kita bermain-main di Batu Night Spectaculer, kau kenalkanku dengan teman baikmu, Shinta dan Yudhis. Sungguh aku tak enak saat itu merepotkan kalian semua. Minggu itu kau ajak aku memutari kota Malang, dan entah mengapa aku terfikir untuk ikut denganmu pulang ke Surabaya. Iya aku menyesal, bukan karena henfonku yang hilang di Lapindo, tapi karena akhir perjalanan hari itu, kau marah padaku. Maaf. Aku menyesal apang.
Semenjak itu, hubungan kita merenggang. Tak pernah lagi kudapat telfon-telfon malam darimu, pun pesan singkatmu yang lucu. Tak kudapati lagi kau menjadi orang pertama yang memberikan selamat padaku di saat kuberulang tahun. Aku tak tahu pasti bagaimana, tapi kita memulai kembali pertemanan seperti semula. Namun, tetap saja kau menjadi asing bagiku.
Apang, bersama surat ini aku selipkan sejuta maaf untuk segala kesalahanku. Aku tahu aku bukan teman yang baik. Aku sertakan pula ucapan terimakasih untuk tawa, senyum, dan air mata berkat kiriman film-film koreamu. Apang….semoga persahabatan kita ini tetap selamanya ya. Apapun yang terjadi esok :)
ps. Imelda sudah ga sama Ravi lagi :) *objek gossip kita*

Salam hangat,
peribiroe :)
Rabu sore - 18 Januari 2012

oleh: @peribiroe
diambil dari: http://theresiafafa.tumblr.com

No comments:

Post a Comment