19 January 2012

Surat (Maaf) kepada Sahabat


Kepada: Dua orang spesial yang penuh makna, yang dahulu bukan siapa siapa tetapi kini kuanggap saudara, @andronikandro, @arphitaa.

Bersamaan dengan surat ini aku hendak menyampaikan permohonan maafku kepada kalian. Permohonan maaf dari seorang sahabat, jika kalian masih menghendaki aku menyebutnya demikian tentu saja. Aku tidak pernah menyangka bahwa obrolan malam itu akan membuat ruang yang sedemikian lebar diantara kita. Semua berawal dari keisenganku juga betapa rindunya aku untuk bertukar cerita dengan kalian maka aku membuat obrolan bertiga di BBM. Ya, kita bercanda disana, bertukar cerita, bertukar tawa, dan kalian harus tahu aku sangat menikmatinya.

Tapi lambat laun pembicaraan kita mulai menyerang satu sama lain, menjadi lebih kompleks, lebih rumit, lebih susah dimengerti dan dari sinilah ruang tak terlihat antara kita mulai terbentuk. Ruang yang tak kasat mata, yang memisahkan masing masing dari kita. I don’t know why but this awkward moment should be ended soon. Akhirnya kita saling acuh tak acuh seorang kepada yang lain, balasan kata yang terlontar pun tak lagi ada rasa hangat seorang sahabat kepada sahabatnya. Kita hanya salah paham, salah persepsi antara satu sama lain. Mbak Andro, maaf untuk semua salah kata yang membuat luka. Maaf untuk kata yang pasti kau tidak suka. Mbak Phi, bukan maksut aku untuk memojokkan kamu, membuat seakan semua ini salahmu. Maaf.

Aku tak bermaksut membuat jarak diantara kita . Cukuplah jarak antara Solo, Jogja dan Banjar kota tempat aku kini bertugas. Aku ingin kita kembali seperti dulu, bercanda lagi seperti dulu, saling ejek lagi seperti dulu walau cuma lewat BBM karena memang jarak diantara kita yang terlalu lebar. Maaf sekali lagi maaf yang kupinta dari kalian berdua. Jadi, sudikah kita berbaikan dan kembali bercanda seperti dulu kala? Aku harap demikian.

Sekian surat sekaligus permohonan maaf aku kepada kalian, kepada kalian yang dulu bukan siapa-siapa taki kini menjadi saudara. Jaga diri kalian baik baik disana dan tunggu aku kembali pulang.

Dari: @adityadaniel, seorang kawan yang selalu bermimpi akan kembalinya tawa di antara kita.


No comments:

Post a Comment