28 January 2012

Surat Kaleng untuk @gelarjaveline

Untukmu, Cinta Pertamaku


Dear,
My First Love @gelarjaveline

Mungkin kamu terkejut menerima ‘surat’ ini, tapi aku harap kamu mau membacanya. Aku tidak bermaksud untuk membuatmu ingat padaku, atau bahkan membuatmu tahu siapa aku. Aku hanya ingin sedikit bercerita, tentang aku, tentang kamu, tentang kita. Mungkin cerita ini akan menjadi kisah sepihak. Tapi aku ingin kamu tahu perasaanku, dulu….
“Akulah serpihan kisah masa lalumu
Yang sekedar ingin tahu keadaanmu
Tak pernah aku bermaksud mengusikmu
Mengganggu setiap ketentraman hidupmu
Hanya tak mudah bagiku lupakanmu
Dan pergi menjauh….”
(Lyla – Bernafas Tanpamu)
Aku rasa semua berawal dari sepuluh tahun yang lalu (jika aku tidak salah hitung). Saat itu kita masih sama-sama polos, lugu, dan culun. Aku bahkan tak tahu apa yang membuat aku jatuh cinta padamu diusia semuda itu. Saat itu bagiku kau adalah orang sangat special. Kau yang paling menonjol diantara yang lain. Kau pintar, keren, tampan, dan baik hati. Aku tak habis pikir mengapa aku yang saat itu masih berusia 10 tahun (kalau tidak salah) sudah bisa berpikiran seperti itu. Tapi aku rasa saat itu tidak hanya aku yang berpikiran demikian. 
Kau tahu, dulu kau punya banyak penggemar (aku tak yakin kalau kau tidak menyadari hal ini). Pernah suatu saat aku harus mendengarkan curhatan temanku bahwa dia menyukaimu. Saat itu aku hanya bisa memberi dia semangat. Aku tak ingin dia tahu bahwa aku menyukaimu juga. Aku bahkan tidak ingin seorangpun tahu tentang perasaanku ini. Termasuk kamu.
Tak terasa tiga tahun aku lewati dengan terus menatapmu. Mungkin karena itu jugalah aku pernah bermimpi tentangmu. Mimpi bodoh seorang anak SD yang sedang jatuh cinta. Itulah pertama dan terakhir kalinya kau masuk kedalam mimpiku. Mimpi indah yang selalu membuatku berharap untuk dapat menjadi kenyataan. Aku tidak bisa menceritakan isi mimpi itu padamu. Aku rasa terlalu bodoh dan panjang jika harus aku ceritakan.
Banyak kenangan indah tentang masa-masa itu. Tapi mungkin hanya aku yang menganggapnya begitu. Aku tahu kau baik pada semua orang. Dan aku rasa perlakuanmu padaku dulu bukanlah hal yang special untukmu. Walaupun begitu aku berterima kasih atas semua perlakuan baikmu padaku, dulu. Terima kasih kau telah memberikan kenangan terindah dalam hidupku. Kenangan tentang cinta pertamaku.
Sepuluh tahun berlalu, aku mungkin sudah hampir lupa dengan kenangan-kenangan masa itu. Tapi tak sedikitpun kenangan tentangmu yang hilang dari ingatanku. Jujur, sampai sekarang dihatiku masih terus tertulis namamu. Aku tak tahu bagaimana perasaanku yang sebenarnya sekarang. Banyak cinta yang datang dan pergi dari hidupku. Namun entah mengapa namamu masih saja terngiang dalam benakku.
Aku memang tidak bermaksud melupakanmu. Aku bahkan ingin kau terus ada dalam hatiku, sebagai cinta pertamaku. Hanya saja aku berharap dengan mengatakan semua ini aku bisa menghapus perasaan cintaku padamu. Bagaimana pun juga aku tak ingin cinta baru yang datang kepadaku merasa cemburu dengan cintaku padamu.
Tak ada maksud lain dariku menulis ‘surat’ ini selain untuk memberitahumu bahwa ada seseorang yang (pernah) mencintaimu setulus hatinya (bukankah hati seorang anak kecil itu tulus dan tak benoda?). Terima kasih kau sudah mau membaca curahan hatiku ini. I hope you never know who I am J

With Love,         

Your (ex)Secret Admirer

No comments:

Post a Comment