28 January 2012

Surat Kaleng untuk @raditya_11

Sebuah surat untuk sang (mantan) kapten

To : @raditya_11

Selamat Malam, (mantan) Kapten 

Sebelumnya, jangan bertanya siapa yang menulis surat ini. Cukup kamu baca saja, itu sudah cukup membuatku ada di hidup dan jangkauan matamu. Apa kabarmu? Apakah baik dan penuh semangat seperti biasanya ataukah sebaliknya? Tahukah kamu bahwa selama ini aku mengagumimu atu (mungkin) menyukaimu? Tahukah kamu bahawa tubuhku ini seperti ada radar yang akan berbunyi bila kamu ada didekatku? Tahukah kamu rasanya sulit sekali untuk mengajakmu berbicara tanpa membuat jantungku berdetak secara tidak normal? Setiap senyum yang mengembang di bibirmu selalu membauatku tidak karuan. Dan seperti saat ini memandangmu selalu membuatku tidak karuan, tidak konsen dengan apa yang orang lain katakan. Memang sulit rasanya memalingkan wajah darimu dan tidak mendengarkan ‘celotehan’mu yang kadang lucu, bermutu dan tidak jarang jayus serta jauh dari kata bermutu. Tapi justru itu yang membuat aku semakin mengagumimu atau (mungkin) menyukaimu.

Semua yang melekat padamu selalu bisa membuatku berpikir secara tidak rasional dan kadang membuatku pada titik yang disebut KURANG WARAS. Hah, (mantan) kapten entah mengapa belakangan ini aku merasa dan mendapatimu menatapku dengan tatapan aneh yang sulit untuk diuraikan dengan kata-kata. Apakah kamu sedang melamun dan membayangkan seseorang atau kamu melamunkan itu aku?? Ah, aku ini selalu saja berharap kalau memang yang kamu lamunkan itu aku. Mulai lagikan pikiran irrasionalku. (mantan) Kapten, tahukah kamu setiap ada kesempatan pasti aku berusaha berdekatan denganmu.

(mantan) Kapten, aku bingung setiap kali kamu memegang bola itu, mendribbleanya, menembakkannya ke ring dan melakukan gerakan-gerakan lain saat basket, kamu terlihat berkilau, bahkan tak jarang kamu terlihat terbang saat lay up shoot. Hah, kamu begitu keren melakukannya. Tapi maaf (mantan) kapten aku kurang mengerti dan tidak bisa basket-sesuatu yang kamu cintai dan sayangi serta sudah menjadi bagian dari hidup dan jiwamu. Yah, walaupun kamu sudah tahu itu tapi aku tetap ingin minta maaf padamu. Dan jujur (mantan) kapten, walaupun aku tidak mengerti dan tidak bisa basket, aku selalu mengagumimu yang sedang bermain basket entah kamu menyadarinya atau tidak.

(mantan) Kapten, tahu tidak sebenarnya aku mulai menyukaimu saat rasa ketidakpercayaan dan keraguanku, bahwa temanku mengagumi dan menyukaimu setengah mati, muncul. Saat itu keingintahuanku tentang apa sih yang dia sukai dari kamu, besar sekali dan mulailah aku memperhatikanmu, memendangmu, mencari tahu tentangmu, dan sedikit melakukan ‘pengamatan’. Kemudian semua itu berujung pada kegelisahan di hatiku- yang kata temanku adalah rasa cinta-. Permulaan yang aneh, bukan?

(mantan) Kapten, mungkin ini sedikit terlambat atau bahkan sudah terlambat karena waktu kita bersama dan sering bertemu tinggal beberapa bulan lagi. Selain itu, aku rasa kamu pasti sudah mempunyai seseorang yang kamu suka, sayang dan cintai-terdengar lebay ya hahaha-. Maka dengan surat ini aku mau mengatakan bahwa AKU MENYUKAIMU. Pernyataanku ini pasti menggangumu tapi tak usah kamu pikirkan ini hanya sebuah pernyataan kecil dari orang seperti aku.

(mantan) Kapten, terima kasih selama ini sudah mau memandangku, melihatku, dan segala macam hal yang kamu lakukan untukku. Aku mengucapkan TERIMA KASIH. (mantan) Kapten, aku juga mau beterima kasih kamu mau menerima suratku ini. Nanti, jika kamu ada kesempatan untuk melihat surat ini lagi dan akhirnya mengtahui siapa aku, aku berharap kamu tetap jadi kamu yang sekarang tidak berubah atau tidak menjauh dari aku dan membenci aku. Aku sangat berharap, (mantan) kapten. Sekian surat dariku, (mantan) kapten, karena malam sudah mulai larut dan esok aku harus kembali dengan rutinitas yang melelahkan. 




~ GOOD NIGHT AND HAVE A NICE DREAM, (MANTAN) KAPTEN ~

No comments:

Post a Comment