18 January 2012

bang Jok!

Dear @jokoanwar,

Sebelum memulai surat, rasanya gak sopan kalau belum memperkenalkan diri. Ih, gak usah pake bahasa (sok) resmi kali ya. Jadi nama gue ribkaria, cukup panggil ibi, account twitter @iybi (ngarep dikasih feed back :p). Nah, gue lagi ikutan 30 hari nulis surat cinta nih, bang. Temanya surat kepada selebtweet. Sempet bingung sih mau kasih ke selebtweet siapa, secara ada banyak selebtweet di kota twitter kan.

Setelah pertimbangan beberapa hari, iya agak lebay sih sampai berhari-hari segala, akhirnya gue milih bang Joko. hahaha, selamat ya, bang!
Oke, cukup basa-basinya, gue akan langsung masuk isi surat.

Pertama denger nama bang Joko itu bukan pas lagi nonton film-film lo terus liat nama lo di bagian credit. Nama lo pertama terselip di pendengaran pas dulu yang lo bilang kalo follower lo sampai 3000 (kalo ga salah), lo bakal naked di Circle K. Akhirnya follower lo beneran sampai 3000 dan lo beneran-naked-aja-deh di Circle K.

Nah, dari situlah mungkin gue mulai mengagumi sosok seorang Joko Anwar.
Bukan, bukan karena bagian lo naked-nya, bang, tapi karena lo mengajarkan masyarakat twitter tentang arti sebuah janji. Lo ngajarin dengan tindakan nyata dan menurut gue, itu jauh lebih berharga daripada jutaan kata yang keluar. Sampai di situ gue akhirnya nge-follow lo tapi kekaguman pun berhenti cukup sampai di situ.

Nah, gue sempet mikir lo orangnya tua, item, brewokan, gondrong, ya gitulah pokoknya. Hahaha, sorry ya, bang. Gak ada maksud ngehina kok. Cuma rada males aja browsing atau googling foto lo.
Semua imajinasi liar itu tetap bertahan hingga suatu hari, ketika gue datang di IYC dan lo juga datang ke sana sebagai salah seorang pembicara, gue akhirnya bisa melihat sosok seorang Joko Anwar di keseluruhan yang ternyata jauh beda dengan yang selama ini ada dalam bayangan gue.

Respon gue pas lo jadi pembicara cuma satu: menginspirasi.
Gue inget dan akan selalu inget salah satu yang pernah lo bilang pada kami para peserta, ya kurang lebih isinya kayak gini ya:
kalo lo berada di sebuah komunitas yang gak bisa nerima lo apa adanya, keluar dari komunitas itu dan cari terus masuk ke komunitas yang bener-bener lo banget.

Gue senang banget dengan kalimat itu karena gue salah satu penganutnya, bang. Gue dikelilingi orang yang agak strict yang mengajarkan gue untuk 'memaksakan diri' beradaptasi dengan sebuah komunitas (lingkungan). Rasanya jadi stres sendiri asli. Ya istilahnya kayak gue gak bisa napas gitulah.
Makanya ketika lo ngomong gitu, gue jadi semakin yakin kalo sebenarnya dunia itu luas dan pendapat gue ada benarnya juga (secara lo sendiri ngomong gitu).

Ya, itu aja sih sebenarnya yang mau gue tulis. Antiklimaks surat ini di mana juga gue ga ngerti, bang. hahaha.
Terima kasih bang Joko Anwar untuk setiap kata yang menginspirasi buat gue dan juga mungkin untuk banyak orang di luar sana, baik melalui lisan atau twitter, pokoknya terima kasih.
Semoga Modus Anomali sukses, tetap berkarya, dan tetap gila!

salam,

ra.


Oleh:
Diambil dari: http://mindwiththestory.blogspot.com

No comments:

Post a Comment