18 January 2012

Terhenti di kalian


Untukmu, @asri_dh @ayu_safitri @ditttaa @evafleveniola
Sebentar, aku ketawa sendiri ketika nulis bagian “Untukmu, @asri_dh @ayu_safitri @ditttaa @evafleveniola”. Kedengarannya seperti mau nulis surat cinta yg romantis kepada pujaan hati. Tapi ini empat orang sekaligus. Bak seorang pengusaha tambang minyak yg nulis surat cinta buat keempat istrinya.
Bukan, teman. Ini bukan surat cinta. Romantis pun ga bakal. Dan perlu dicatet, aku belum kepikiran buat poligami. Belum.
Ini cuma surat biasa. Tagar-nya aja yg #30HariMenulisSuratCinta.
Kebetulan hari ke-4 ini surat yg harus aku kumpulin ke tukang posku yg cantik, Kak EkaOtto, bertema selebtwit. Dan aku bingung kudu nulis surat seperti apa, buat siapa. Karena memang kriteria selebtwit di sini ga dijelasin, asal bukan seleb / artis beneran. Duh!!
Pengen sih nulis surat buat Kak EkaOtto yg manis, pedes, dan pas dinikmati selagi hangat. Tapi apalah aku ini, sok-sokan mau nulis sesuatu buat seorang penulis jempolan seperti dia. Aku minder.
Akhirnya aku milih kalian berempat sebagai penerimanya.
Kalian ga ngerti apa hubungannya antara kalian dengan tema selebtwit di sini? Sama. Aku pun sebenarnya ga yakin kalau aku cukup ngerti alasannya.
Tapi biar aku coba (ngasal) menjelaskannya. Karena surat ini nantinya emang cuma akan berisi penjelasan itu.
Terhenti di kalian. Begitu aku ngasih judul surat ini. Karena emang ideku buat nyari selebtwit menemui jalan buntu, mentok, dan terhenti di kalian. Juga karena emang bersama kalian lah kuliahku diakhiri. Tsah..
Lalu kenapa kalian selebtwitnya? Alasannya cuma satu.
Em„ OK. Sebenarnya ada dua.
Pertama, karena kalian adalah cewek. Tau kan gimana jadi cewek di kampus kita, angkatan kita, spesialisasi kita. Jumlah mahasiswa cewek banding mahasiswa cowoknya 4 : 34. Ya, 4 orang cewek berbanding 34 cowok dalam satu kelas.
Di kampus kita, hampir semua mahasiswa cowok pasti kenal mahasiswa cewek. Tapi mahasiswa ceweknya ga. Beuh„ berasa kayak seleb.
Semua kenal Asri yg pinter tapi jutek. Yg setiap ada tugas pasti jadi salah satu orang yg paling dicari. Yg setiap gosip asmaranya selalu menghangatkan geliat kampus. Mulai dari yg berinisial A, B, sampai R udah pernah digosipin sama dia. Cuma gosip sih.
Semua kenal Ayu yg„ ehm„ cantik. Bahkan kakak dan adik angkatan pun kenal. Pacarnya aja lintas angkatan.
Semua kenal Eva yg cantik, religius, dan pinter nyanyi. Yg jadi idola anak-anak kecil di gereja. Yg kadang mempercayakan telingaku buat dengerin curhatannya. :)
Semua kenal Dita yg„ emmm„ 
gendut chubby dan galak tegas. Yg baik hati, tidak sombong, suka menabung, serta rajin mengaji. :’)
Alasan kedua. Sejak diwisuda kemaren 12 Oktober di JCC, kita udah jarang bahkan ga pernah lagi ketemu. Yg bisa kujumpai dari kalian ya cuma kicauan-kicauan kalian yg mengiringi linikala-ku. Udah kayak seorang fans yg bisanya cuma ngelihat twit-twit update dari selebnya. Duh, sumpah ini gombal abis, semoga ga tergolong dosa besar ya Tuhan..
Gimana? Masih bingung? Kalau iya, bersyukurlah, karena menurut mahdzab-ku, kebingungan adalah tanda awal adanya kesadaran. Tanda bahwa kalian orang-orang yg berpikir.
Tapi tolong jangan paksa aku buat menjelaskannya lebih banyak lagi. Aku nyerah. Aku sendiri juga bingung. Pengen rasanya melambai-lambaikan tangan ke kamera.
Terakhir, sebagai seorang teman udah pasti aku pengennya kalian tetep berkicau mengiringi linikala-ku. Ga peduli fals, ga peduli sumbang. Toh di negara ini Iwan dan Dul pun disukai meski mereka fals dan sumbang.
Sukses buat kita semua!!!
Dariku, temanmu..

oleh @herv_

No comments:

Post a Comment