18 January 2012

Cemburu Yang Tak Tahu Malu


Kepada Sosok Yang Ku Kagumi, @adimasimmanuel.
Entah mengapa mataku menjadi begitu pedas saat melihat balasan pesan singkat antara kau dan dia. Telingaku menjadi sangat panas saat mendengar dia terus menyebut namamu tepat di dendang telingaku.
Kita tak saling mengenal. Hanya aku saja yang mencoba mengenalimu lewat tulisan di linimasa dan blog mu. Kau, peramu aksara yang menjadikannya sesuatu yang sangat menyenangkan untuk dibaca.
Aku satu dari beribu pengikutmu di Twitter. Aku seorang lelaki, dan kau juga. Jadi, jangan dulu beranggapan aku menyukai ke-laki-lakian-mu. Aku, hanya memuji kepandaianmu dalam dalam menulisakan apa yang ingin kau tulis.
Kau mungkin bertanya apa maksud dari tulisanku di paragraf pertama. Siapa sosok dia yang ku maksud selalu menyebut namamu di depanku. Yang membuatku sedikit cemburu. Ah, ku pikir bukan hanya aku lelaki yang dibuat cemburu oleh mu, saat para perempuan menggilaimu.
Ya, begitulah adanya. Kau salah satu yang membuat Twitter menjadi sebuah dunia yang senang ku kunjungi. Di dalamnya ada kumpulan kata romantis, kumpulan sajak dan puisi, juga semua yang ku anggap sebagai sesuatu yang mengagumkan.
Tapi kau juga lah yang kadang membuatku enggan membuka Twitter. Saat tahu perempuan yang ku suka, justru telah lebih dulu menyukaimu. Tapi, perempuan mana yang tak menyukai sosok sosok setampan dirimu? Yang dari setiap foto yang ku lihat dan tulisan yang ku baca, terlihat kau adalah sosok sempurna yang diinginkan setiap wanita.
Itulah kau dengan kelebihanmu. Dan inilah aku yang mengagumimu. Aku tetaplah aku, begitupun denganmu. Aku yang tak mungkin bisa menjadi dirimu, seperti kau yang tak mungkin menjadi aku.
Dan tentang sosok dia yang ku maksud, bukanlah dia yang satu. Tapi dia yang mewakili semua perempuan yang menyukaimu. Sedangkan aku hanya mewakili rasa cemburu dari para lelaki, yang ketika perempuannya terus mengagungkan namamu.
Demikian suratku untuku. Maafkanlah jika di dalamnya ada banyak kata atau aksara yang tidak berbaris sesuai garis.
Salam,
Fahmy.

oleh @_FHMY

No comments:

Post a Comment