18 January 2012

@hurufkecil, Sampaikan Surat Ini Kepada @aanmansyur

@hurufkecil, maaf sebelumnya merepotkanmu. Tadinya aku ingin menyampaikan surat ini langsung kepada @aanmansyur, tapi aku tahu ia lebih sering tidak ada di ‘rumahnya’. Mungkin ia sibuk mencari oleh – oleh yang akan dihadiahkan untuk dirinya sendiri.
@hurufkecil, beritahu @aanmansyur bahwa ada seorang perempuan yang memberitahu aku bahwa hujan tidak jatuh, tapi terbang dari langit. Ini bodoh sekali rasanya, tapi entah mengapa aku percaya pada apa yang dia katakan.
Suatu hari, perempuan itu dan aku jalan – jalan ke sawah. Saat itu musim panen, sawah berwarna kuning keemasan, Bapak – bapak petani memanen beras di sawah, Istri – istrinya memanen senyum di pinggir sawah, aku dan dia menatapnya sambil saling melingkarkan lengan di pinggang. Kemudian, dia mengajakku berbaring di sebuah gubuk di tengah sawah. Kata dia, aku dan dia sekarang sedang berbaring di langit senja. Dia mengatakan padaku bahwa aku laki – laki paling tampan yang pernah dia temui, aku sangat percaya. (smile)
@hurufkecil, beritahu @aanmansyur bahwa aku bahagia bersama perempuan itu, aku begitu percaya pada apa yang dia dikatakan, aku begitu percaya bahwa aku telah jatuh cinta.
Pernah suatu hari, perempuan itu mengajakku ke atap gedung. Di sana, dia mengajakku membayangkan hal – hal sedih agar bisa menangis. Aku disuruh berjanji untuk tidak memberitahukan dia apa yang kubayangkan, begitupun dia sebaliknya. Diam – diam, aku membayangkan bagaimana jika aku kehilangan dia. Aku berhasil menangis, tapi dia tidak. Dia bertanya tentang apa yang aku bayangkan. Aku menolak, tapi dia terus memaksaku. Akhirnya, aku memberitahukan dia bahwa aku membayangkan bagaimana jika aku kehilangan dia. Dia menangis. Kata dia, aku tega sekali memikirkan hal yang bahkan tak pernah sanggup dia bayangkan. Hampir satu jam, baru akhirnya dia berhenti menangis. Kata dia, airmata yang keluar akan jadi kunang – kunang. Jika aku menyakiti dia, maka kunang – kunang itu akan marah dan menyerbu ke mataku. Sekali lagi, aku percaya.
Suatu hari, ponselku bergetar, rupanya telepon dari dia. Suara dia parau, seperti tengah dicekik kesedihan. Tapi, kata dia, dia sedang tidak enak badan, dan aku harus percaya. Dia mengatakan padaku bahwa tiba – tiba dia harus pindah ke luar kota, dan dengan terpaksa mengakhiri hubungan kami. Dia tak sanggup menjalani hubungan jarak jauh. Kata dia, aku terlalu baik untuk dia. Dia percaya bahwa aku akan baik – baik saja dan akan menemukan seseorang yang jauh lebih baik dari dia. Dia menutup teleponnya tanpa sempat aku menolaknya. Dia tak bisa kuhubungi kembali hingga sekarang. Aku hanya ingat suara dia yang parau mengatakan bahwa aku akan baik – baik saja, bahwa aku akan menemukan seseorang yang jauh lebih baik dari dia. Ya, kalimat terakhir yang diucapkan dia sekaligus yang pertama kali tak kupercaya.
@hurufkecil, aku ingin kau menyampaikan apa yang kuceritakan kepada @aanmansyur, seseorang yang pernah berkata padaku bahwa setiap orang harus selalu siap jatuh cinta…kembali.
Terimakasih
Jakarta, 2012

oleh: @RadityaNugie
diambil dari: http://nugieraditya.wordpress.com

No comments:

Post a Comment