18 January 2012

Huruf kecil bertuliskan “tomat”.

Selamat sore, mas tomat.
Maaf, aku merasa lancang sekali memanggilmu dengan sebutan itu. Tapi setidaknya itu tidak lebih absurd dari memanggilmu mas huruf kecil.
Boleh aku memanggilmu Mas Tom saja? Sepertinya masih lebih manusiawi.
Aku tidak ngotot meminta nama aslimu koq. Aku takut rasa keingintahuanku yang membara akan menuntunku ke depan Yellow Pages dan mencari keberadaanmu. Kita tinggal di kota yang sama. Mudah sekali bagiku untuk menemukanmu, sosok tomat yang setiap pagi dengan lahapnya kunikmati kata demi kata yang kau hujani ke dalam timelineku.
Hey, mas tom. Kamu sering makan siang dimana? Boleh aku mengajak makan siang bersama? Sekali saja sudah lebih dari cukup koq. :)
Bercengkerama denganmu di jam istirahat kantor pasti akan sangat menyenangkan. Merefresh diri dari penatnya dunia kerja, melarutkannya dalam segelas jus tomat segar bersamamu.
Honestly, aku ingin sekali bercerita tentang banyak hal. Entah apa sebabnya, aku merasa kamu adalah sosok ideal yang asik untuk diajak ngobrol panjang lebar.
Dear tomat, jika hanya kamu yang boleh memilih sandiwara untuk panggungmu sendiri, aku bersedia jadi aktris untuk kau pilih sebagai tokoh tunggalmu.

oleh: @proyek30hari
diambil dari: http://proyek30hari.tumblr.com

No comments:

Post a Comment