18 January 2012

Pomme d’Amour


A world without tomatoes is like a string quartet without violins.
- Laurie Colwin

Kepada Tomat, yang menjelma menjadi manusia, lalu menjelma menjadi penyair, lalu menjelma menjadi tukang pos, lalu menjelma menjadi sebuah sosok di surat saya hari ini.

Dear Tomat,

Semoga kamu tidak keberatan saya panggil begitu, meskipun kamu punya nama lain. Tapi karena saya sudah berjanji kepada diri saya sendiri untuk tidak menulis surat ke sebuah sosok manusia pun dalam sebulan ini, maka ijinkan saya untuk menyebutmu begitu.

Boleh?

Dear Tomat,

Saya sebenarnya bukan seorang penggemar sayuran, makanya saya sering mengalami konstipasi. Haha. Ini sebenarnya tidak perlu ditulis di sini! Saya memang sering terlalu rajin mempermalukan diri sendiri. Harap maklum. Dan seorang saya hanya menyukai beberapa jenis sayuran: kangkung, brokoli, dan tomat. Ah, iya. Masih saja banyak yang memperdebatkan apakah kamu itu tergolong sayur-mayur atau buah-buahan. Itu tidak penting. Yang ingin saya katakan: Saya penggemar tomat, tapi saya lebih suka tomat yang segar daripada tomat yang masak. Entah kenapa. Tomat segar yang dimakan begitu saja, atau dibubuhi gula pasir itu tidak kalah enaknya dari buah apel. Maka tak heran kalau di negara Perancis sana, apel disebut “pomme d’amour” atau apel cinta. Keren sekali kan?

Iya, Tomat. Kamu keren. Sangat keren. Celoteh kamu di lini masa saya itu sangat keren, menyegarkan dan menyehatkan. Terutama celotehan dini hari, ketika hampir semua orang sudah lelap tertidur, atau lelah berpikir. Celotehanmu yang tersegar pada saat-saat seperti itu. Dan kebiasaanmu untuk menggunakan @hurufkecil di setiap tweet-mu, mungkin lebih dari sekedar ciri khas kamu. Mungkin itu lambang dari kerendahan hatimu. Dan saya selalu kagum kepada orang yang tahu caranya bagaimana untuk rendah hati tanpa harus merasa rendah diri. Tidak banyak orang yang mampu begitu.

Saya juga ingin mengucapkan terima kasih karena telah membaca surat-surat cinta saya dan menyebarkannya di lini masa. Maaf jika sudah merepotkan. Terima kasih juga karena sudah beberapa kali (semacam) mem-#followtoday saya dan menyertakan saya di kedua project tulis-menulis kamu. (#kangenmantanunite apa kabar #kangenmantanunite? hehe.)

Saya berharap suatu hari nanti kita dapat bertemu. Bulan depan, mungkin, saatgathering di Bandung? Yang pasti saya ingin berfoto denganmu. Dan akan mengenangnya sebagai hari di mana saya percaya bahwa tidak ada yang mustahil di dunia ini, karena kalau sebuah labu saja dapat menjadi kereta kencana, maka tidaklah heran jika sebuah tomat pun bisa menjadi seorang selebtwit. Kita dapat menjadi apa saja yang kita mau. Impossible is nothing! Dengan seijin Tuhan, tentunya :))

Selamat pagi, Tomat. Tetap menjadi sosok yang rendah hati, menghibur, bijaksana, dan menyenangkan ya! :’)

P.S. Sudahkah kamu makan tomat hari ini?


dikirim oleh @dear_connie kepada @hurufkecil

2 comments:

  1. Brarti saya beruntung sudah berfoto dengan tomat (banyak lagi), tapi saya mau foto sama mak connie!

    ReplyDelete
  2. Salam untuk Tomat kalo ketemu ya! and agree, he's an adorable person in Twitter and yet, in real life :D

    ReplyDelete